Menu 1

Kuliah Pekan ke_2: Klasifikasi Mesin Pembakaran Dalam (IC Engine)

32
×

Kuliah Pekan ke_2: Klasifikasi Mesin Pembakaran Dalam (IC Engine)

Share this article
IC Engine

Pendahulan

Mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine/IC Engine) adalah jantung penggerak sebagian besar kendaraan bermotor, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga truk. Pemahaman mengenai klasifikasi mesin ini menjadi fondasi penting bagi mahasiswa otomotif untuk memahami karakteristik, performa, serta penerapannya dalam dunia nyata.

Mesin Empat Langkah (Four Stroke Engine)

Mesin empat langkah merupakan tipe mesin paling banyak digunakan pada kendaraan modern. Dinamakan empat langkah karena proses kerjanya berlangsung dalam empat tahapan utama di dalam silinder:

  1. Langkah Isap (Intake Stroke): Katup masuk terbuka, piston bergerak ke bawah, dan campuran udara-bahan bakar masuk.
  2. Langkah Kompresi (Compression Stroke): Piston bergerak ke atas, campuran udara-bahan bakar dikompresi sehingga suhu dan tekanannya meningkat.
  3. Langkah Tenaga (Power Stroke): Campuran terbakar akibat percikan busi (pada mesin bensin) atau injeksi bahan bakar (pada mesin diesel). Ledakan ini mendorong piston ke bawah, menghasilkan tenaga.
  4. Langkah Buang (Exhaust Stroke): Katup buang terbuka, piston bergerak ke atas, dan sisa gas pembakaran dikeluarkan.

Kelebihan mesin empat langkah adalah efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan emisi yang lebih rendah. Namun, konstruksinya relatif lebih kompleks.

Mesin Dua Langkah (Two Stroke Engine)

Mesin dua langkah menyelesaikan siklus kerjanya hanya dalam dua gerakan piston (satu putaran poros engkol). Proses pemasukan bahan bakar, kompresi, pembakaran, dan pembuangan berlangsung lebih cepat.

Karakteristiknya:

  • Tenaga yang dihasilkan lebih besar untuk ukuran mesin yang sama.
  • Desain lebih sederhana dan bobot lebih ringan.
  • Namun, konsumsi bahan bakar cenderung lebih boros dan emisi lebih tinggi dibanding mesin empat langkah.

Mesin dua langkah sering dipakai pada kendaraan dengan kebutuhan tenaga instan dan ukuran kompak, seperti sepeda motor bebek lama, mesin tempel kapal, atau mesin perkakas kecil.

Mesin Bensin dan Diesel

Klasifikasi mesin juga dapat ditinjau dari jenis bahan bakar yang digunakan:

  • Mesin Bensin (Petrol Engine): Pembakaran terjadi karena percikan busi. Umumnya lebih halus, ringan, dan cocok untuk kendaraan ringan hingga menengah.
  • Mesin Diesel: Pembakaran terjadi karena tekanan kompresi tinggi tanpa busi. Mesin diesel dikenal lebih efisien, torsi besar, dan cocok untuk kendaraan berat maupun industri.

Kesimpulan

Pemahaman klasifikasi mesin pembakaran dalam sangat penting sebagai dasar pembelajaran otomotif. Mahasiswa diharapkan mampu mengenali perbedaan prinsip kerja mesin empat langkah, dua langkah, bensin, dan diesel, sehingga siap untuk memahami topik lanjutan seperti sistem bahan bakar, sistem pendinginan, hingga inovasi teknologi mesin ramah lingkungan.

Leave a Reply