Sistem pendingin udara (Air Conditioner/AC) pada kendaraan modern tidak hanya berfungsi memberikan kenyamanan, tetapi juga menjaga kestabilan suhu kabin agar komponen elektronik bekerja optimal. Pada pertemuan ke -7 mata kuliah Automotive Air Conditioning, mahasiswa diajak untuk mengenal komponen-komponen khusus (special components)yang berperan penting dalam sistem AC otomotif.
Prinsip Dasar: Hubungan Tekanan dan Suhu Refrigeran
Refrigeran R134a adalah fluida utama dalam sistem pendingin mobil. Prinsip dasar yang perlu dipahami:
- Tekanan rendah → suhu rendah, menyebabkan refrigeran menyerap panas dari kabin.
- Tekanan tinggi → suhu tinggi, memungkinkan refrigeran melepaskan panas ke udara luar melalui kondensor.
Dengan memahami hubungan ini, mahasiswa dapat menganalisis performa sistem berdasarkan variasi tekanan dan suhu pada setiap titik siklus AC.
Jenis Sistem AC Otomotif
Terdapat beberapa konfigurasi sistem AC mobil yang umum digunakan:
- Sistem dengan Expansion Block Valve
Menggunakan serpentine condenser dan serpentine evaporator, cocok untuk sistem berukuran kompak dan efisien. - Sistem dengan Expansion Valve
Mengombinasikan parallel flow condenser dengan plate and fin evaporator, memberikan efisiensi pertukaran panas yang lebih tinggi. - Sistem dengan Orifice Tube dan Accumulator
Diterapkan pada kendaraan tipe Amerika, di mana orifice tube mengatur aliran refrigeran tanpa komponen mekanis. - Sistem Dual A/C
Menggunakan dua set expansion valves, condensers, dan evaporators yang bekerja paralel untuk sistem kabin depan dan belakang, dilengkapi electrical shut-off valves untuk pengaturan aliran refrigeran.
Komponen Utama dan Fungsinya
1. Compressor
Jantung sistem AC yang bertugas mengompresi refrigeran. Beberapa tipe umum antara lain:
- Wobble Plate Compressor
- Scroll Type (Sanden)
- Variable Stroke (Harrison V5)
- Rotary Vane (Panasonic)
Kompresor digerakkan melalui sabuk dan kopling elektromagnetik (compressor clutch), yang bekerja sesuai perintah sistem kontrol suhu.
2. Lubrication System
Pelumasan dilakukan menggunakan PAG oil (Polyalkylene Glycol) yang sangat higroskopis.
Catatan penting: Hindari kontak langsung dengan kulit atau cat kendaraan karena dapat menyebabkan iritasi atau kerusakan permukaan kulit.
3. Condenser
Berfungsi mengubah gas panas bertekanan tinggi menjadi cairan. Jenis desain yang umum:
- Serpentine type
- Parallel flow type
- Dilengkapi foam seals dan electric fan untuk meningkatkan efisiensi pendinginan.
4. Thermal Expansion Valve (TXV)
Mengatur jumlah refrigeran cair yang masuk ke evaporator. TXV bekerja dengan prinsip tekanan dan suhu untuk menjaga superheat konstan pada keluaran evaporator.
Bagian penting TXV: metering orifice, sensing element, metallic diaphragm, ball spring, activating pin.
5. Filter Drier, Receiver, dan Accumulator
Bertugas menyaring partikel kotor dan menyerap kelembapan pada sistem.
Perbedaan utama:
- Receiver-drier digunakan pada sistem dengan expansion valve.
- Accumulator digunakan pada sistem dengan orifice tube.
6. O-Rings dan Hoses
Menjaga kekedapan sistem agar tidak terjadi kebocoran refrigeran. Bahan harus tahan terhadap R134a dan PAG oil.
7. Charging Ports
Merupakan titik servis untuk pengisian dan pemeriksaan tekanan refrigeran, biasanya terdapat pada sisi tekanan tinggi dan tekanan rendah.
Pemahaman terhadap komponen khusus sistem AC mobil merupakan bekal penting bagi mahasiswa D3 Mesin Otomotif Unimma. Dengan penguasaan materi ini, mahasiswa diharapkan mampu:
- Mendiagnosis kerusakan sistem pendingin kendaraan secara tepat.
- Melakukan perawatan dan pengisian ulang refrigeran sesuai standar keselamatan.
- Mengintegrasikan teori termodinamika dengan aplikasi praktis sistem AC otomotif.







