Dalam era krisis energi dan upaya peningkatan efisiensi sistem mekanik, masih banyak komponen klasik yang menyimpan potensi besar namun kurang mendapatkan sorotan. Salah satunya adalah flywheel, sebuah penyimpan energi mekanik yang telah lama digunakan dalam mesin, namun belum banyak dipahami secara luas, bahkan oleh sebagian besar kalangan masyarakat teknik sendiri.
Flywheel atau roda gila merupakan komponen yang berfungsi menyimpan energi kinetik dalam bentuk momentum sudut. Dalam sistem mesin pembakaran dalam, flywheel sangat berperan dalam menjaga kestabilan putaran mesin, terutama saat terjadi perubahan torsi secara tiba-tiba. Dengan massa dan diameter tertentu, flywheel mampu menyerap energi berlebih saat torsi tinggi, dan melepaskannya kembali saat torsi menurun.
Dalam pengembangan teknologi modern, flywheel mulai diaplikasikan sebagai penyimpan energi alternatif yang ramah lingkungan, kecepatan dalam respons, dan sangat efisien untuk sistem regeneratif, seperti pada kendaraan hibrida, sistem pengereman regeneratif, hingga jaringan kelistrikan off-grid.
Dosen Teknik Mesin dan Mesin Otomotif, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dalam mata kuliah elemen mesin dan Engine Mechanical menjelaskan konsep ini lebih dalam kepada mahasiswa, membangun kesadaran bahwa inovasi tidak selalu harus dari teknologi baru, namun bisa dihadirkan dari pemahaman lebih mendalam terhadap teknologi lama yang dioptimalkan.
Mahasiswa Teknik Mesin diajak untuk mengeksplorasi peran flywheel tidak hanya dalam mesin kendaraan, tetapi juga sebagai solusi potensial dalam sistem penyimpanan energi masa depan. Mereka mempelajari rumus energi kinetik flywheel, pengaruh momen inersia terhadap performa, serta aspek desain dan material yang mempengaruhi efisiensi penyimpanan energi.
Pemahaman tentang flywheel memberi pelajaran penting: dalam dunia teknik, tak ada komponen yang remeh. Bahkan sebuah roda besi yang tampak sederhana, bisa memegang peranan vital dalam efisiensi energi, keberlanjutan sistem, dan stabilitas mekanis.
Melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan diskusi kelas, mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu memahami konsep teknis flywheel, tetapi juga menggagas ide-ide aplikatif untuk pengembangannya dalam konteks teknologi masa depan.
