Kendaraan merupakan salah satu alat transportasi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seiring dengan meningkatnya kepemilikan kendaraan, kasus pencurian kendaraan penumpang juga semakin marak terjadi. Berdasarkan data tahun 2023, wilayah Jawa Tengah mencatat angka pencurian kendaraan yang cukup tinggi, yaitu mencapai 293 kasus. Tingginya angka pencurian ini menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak, khususnya para pemilik kendaraan. Salah satu faktor utama yang menyebabkan mudahnya pencurian adalah lemahnya sistem keamanan kendaraan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, telah banyak upaya yang dilakukan, seperti penggunaan kunci rahasia, sistem alarm, serta teknologi kunci kontak berbasis immobilizer. Namun demikian, kasus pencurian kendaraan masih sering terjadi, yang mengindikasikan bahwa sistem keamanan yang ada belum cukup andal. Sebagai respons terhadap permasalahan ini, Mahasiswa Otomotif, Ibrahim Beserta Tim merancang sistem keamanan kendaraan yang lebih canggih dan efektif. Sistem yang dikembangkan memadukan teknologi sensor sidik jari, kamera pengawas, dan modul Global System for Mobile Communication (GSM) untuk pengiriman notifikasi melalui Short Message Service (SMS). Teknologi sidik jari dipilih karena memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan sulit untuk dipalsukan, sementara kamera pengawas dapat membantu dalam proses identifikasi pelaku. Notifikasi SMS akan dikirimkan secara otomatis apabila terdeteksi adanya indikasi pencurian. Dengan pengembangan sistem keamanan berbasis teknologi ini, diharapkan mampu meningkatkan perlindungan kendaraan dan mengurangi risiko pencurian.


Perancangan Teknologi
Keberhasilan sistem keamanan yang dirancang ini didasarkan pada penggunaan relay sebagai indikator sistem aktif (on) dan sebagai pengganti fungsi starter motor. Komponen utama dalam sistem ini dirancang menggunakan algoritma berbasis komputerisasi.
Modul-modul yang dirakit meliputi microcontroller Atmega 2560, sensor sidik jari, relay, serta modul penurun tegangan. Modul penurun tegangan berfungsi mengubah tegangan dari aki (12 V) menjadi 5 V, sesuai dengan kebutuhan kerja komponen lainnya. Pemberian tegangan di atas 5 V dapat menyebabkan kerusakan pada modul, sehingga penggunaan penurun tegangan sangat penting.
Perancangan algoritma sistem keamanan ini digambarkan secara lengkap pada Gambar 1, yang menunjukkan alur kerja dan integrasi antar komponen untuk menciptakan sistem keamanan kendaraan yang andal.

Gambar 1. Algoritma smart vehicle security.

Artikel ini disarikan dari Jurnal Borobudur Engineering Review

Yuk, Ikuti Media Sosial Kami!
Dapatkan informasi terbaru, inspirasi, dan berbagai kegiatan menarik lainnya dengan mengikuti akun resmi kami di media sosial.

  

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak digital ya..