Saat ini, kebutuhan energi untuk system pemanas masih menggunakan LPG (fosil), sehingga biaya produksi ternak menjadi tinggi. Sementara populasi kedaraan bermotor yang sangat tinggi menyisakan masalah baru, yaitu limbah oli yang sampai saat ini pemanfaatanya masih sangat terbatas. Teknologi tepat guna ini dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat peternak ayam pedaging terkait sistem pemanas kandang ayam yang hemat energi dan berbiaya murah dengan memanfaatkan limbah oli kendaraan tanpa energi listrik. Sampai saat ini sudah ada upaya pemanfaatan limbah oli untuk system pemanas kandang, namun masih menggunakan blower listrik untuk memberikan udara tekan ke system pembakar oli, sehingga beban biaya produksi kandang masih tinggi. Pengambangan TTG ini adalah system pemanas kandang menggunakan limbah oli tanpa blower. Konsep yang dikembangkan adalah energi panas yg dihasilkan pembakaran oli sekaligus dimanfaatkan untuk memanaskan air. Laju penguapan air yang tinggi setelah dilewatkan diffuser mampu menggantikan fungsi blower. Tempat oli bekas diberikan serabut tembaga untuk mengurangi tegangan permukaan cairan limbah oli sehingga mudah mejadi uap (volatile). Lubang udara tempat limbah oli dimaksudkan untuk aliran udara yang membantu penguapan limbah oli. Tempat limbah oli ditempatkan dalam sebuah ruang bakar yang memiliki beberapa lubang untuk masuknya udara dari lingkungan ke ruang bakar. Sebuah rorong api ditempatkan di tengah dan sekaligus berkontak langsung dengan tempat air, sekaligus untuk memanaskan air. Pada bagian atas tempat air terdapat lubang uap air menuju ke corong pembakar bagian atas. Laju uap air inilah yang akan menambah kevakuman corong api sehingga laju kecepatan urara dari lingkungan melalui lubang udara ke ruang bakar meningkat, sehingga pembakaran limbah oli menjadi lebih sempurna. Uap air H2O(g) yang mendapat energi panas yang tinggi pada corong api berpotensi berubah menjadi fase plasma (2H+ dan O-) yang akan membari tambahan energi panas pada ujung corong api (pemecah api).